DEFINISI

Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model pembelajaran baik produk maupun jasa  yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar maupun dunia usaha/industri

TUJUAN 

Tujuan dari Penerapan Model Pembelajaran Teaching Factory  adalah sebagai berikut. :

  • Membekali lulusan SMK agar siap kerja dan menjadi pelaku wirausaha;
  • Menumbuh kembangkan kreativitas siswa dalam menghasilkan produk dan atau layanan jasa sesuai dengan kompetensinya;
  • Membekalkan keterampilan sesuai yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
  • Memperluas cakupan peluang kerja bagi lulusan SMK;
  • Memfasilitasi siswa memulai usaha (star up) secara mandiri dan atau berkelompok sesuai dengan kompetensi keahliannya;
  • Menanamkan etos dan budaya kerja DUDI.

MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya dari Teaching Factory diantaranya adalah

  • Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri pada siswa melalui kegiatan berbasis produksi
  • Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih
  • Menumbuhkembangkan softskill maupun karakter (kerjasama tim, komunikasi, adaptasi sosial dll) yang perlu dimiliki siswa SMK dalam memasuki dunia kerja secara nyata,
  • Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk memperluas wawasan tentang tata kerja/tata kelola produksi di Industri
  • Memotivasi guru untuk mengembangkan pembelajaran berbasis produksi, sehingga meningkatkan memotivasi belajar siswa.
  • Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan, bukan hanya bagi siswa tetapi juga guru
  • Tersedianya sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi sesuai standar di dunia usaha/industri secara langsung bagi siswa SMK untuk mendukung ketercapaian penguasaan kompetensi yang berorientasi pasar
  • Terjalinnya hubungan yang baik antara dunia usaha/industri serta masyarakat dengan adanya fasilitas serta hasil produksi yang dipasarkan dari siswa SMK.

 

STRATEGI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY

Pengembangan Teaching Factory dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut :

  1. Sosilisasi model pembelajaran TEFA kepada seluru warga sekolah, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, DU/DI, Pengawas Pembina dam SMK sekitar
  2. Penyelaran kurikulum dengan industry, melalui kegiatan workshop penyusunan dokumen-dokumen kurikulum implementasi TEFA untuk kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHPI)
  3. Peningkatan kompetensi pengelolaan, kegiatan ini meliputi : kegiatan magang guru, pembuatan bahan ajar/modul, diklat tentang e-commerce dan pembelajaran Revolusi Industri 4.0
  4. Pendampingan teaching factory dalam kegiatan pembelajaran berbasis produksi
  5. Sosialisasi dan promosi produk teaching factory, kegiatan promosi hasil produk/jasa teaching factory ini dilakukan melalui keikutsertaan dalam kegiatan pameran, media cetak dan media elektronik

KEGIATAN TEFA KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

Launching kegiatan TeFa di SMK Negeri 2 Bontang dimulai dengan kegiatan Sosialisasi pada tanggal 26 Agustus Tahun 2019 yang dihadiri oleh Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Perwakilan Manajemen CV. Bening Jati Anugrah Kota Bogor sekaligus melaksanakan kegiatan MoU sebagai mitra industry SMK Negeri 2 Bontang dalam menerapkan model pembelajaran TeFa, dan beberapa Pelaku usaha Bidang Diversifikasi hasil perikanan di Kota Bontang.

Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan TeFa di SMK Negeri 2 Bontang. Foto: dari Kiri Bapak Yogi , S.St.Pi – Perwakilan Manajemen CV. Bening Jati Anugrah Kota Bogor, Bapak Drs.Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur.

Selanjutnya, pada semester perdana implementasi TeFa yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidang dan standar DU/DI, maka fokus pembelajarannya adalah pada produksi olahan diversifikasi hasil perikanan. Beberapa produk unggulan dalam pembelajaran berbasis produk ini adalah donut Ikan, otak-otak ikan dan siomay ikan. Pembelajaran dilakukan di workshop APHPi yang telah disesuaikan lay outnya dengan standar produksi pada industri pengolahan dengan jadwal blok sehingga kompetensi dan kecakapan baik soft skill maupun hard skill dapat terasah secara maksimal dan komprehensif.

 

 

Kegiatan workshop pendampingan pelaksanaan implementasi Model Pembelajaran TeFa oleh Pengawas pendamping dan mitra DU/DI